Media sosial merupakan bagian tidak terpisahkan dari strategi pemasaran di era digital. Facebook, Twitter, Instagram, dan berbagai platform lainnya digunakan oleh bisnis sebagai sarana mengiklankan produk hingga layanan pelanggan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan bagi mereka yang ingin memulai ataupun mengembangkan bisnisnya lewat saluran tersebut: bagaimana memformulasikan kampanye media sosial yang efektif?
Sebenarnya cukup mudah, lihat sekeliling atau handphone yang sedang Anda pegang. Seiring dengan berkembangnya pemasaran via media sosial, kita bisa melihat cukup banyak kampanye media sosial yang efektif sekaligus cerdas. Banyak contoh yang bisa diambil, dengan berbagai ide, skala-ukuran, gaya, serta metode yang berbeda. Namun jika kita telaah lebih jauh, berbagai kampanye media sosial yang tergolong baik tersebut memiliki berbagai elemen yang sama.
Berikut ini adalah empat komponen yang perlu Anda pertimbangkan untuk mencapai objektif berupa kampanye media sosial yang efektif:
1. Rencana yang Matang
Kampanye media sosial yang efektif lahir dari rencana yang dipikirkan dengan matang. Rencana ini haruslah secara spesifik membahas tentang kampanye pemasaran Anda, sekaligus melebur secara sempurna dengan strategi media sosial Anda secara keseluruhan. Dengan kata lain, tujuan dari rencana ini harus relevan dan tidak bertentangan dengan strategi Anda secara umum, dan kampanye yang akan diusung adalah keberlangsungan dari citra yang sedang dibangun terhadap brand anda.
Untuk menciptakan rencana yang matang, mulailah dengan penelitian. Lakukan analisis yang menyeluruh terhadap para pengikut (follower) Anda dari berbagai platform, apa yang mereka sukai dan tidak sukai, serta identifikasi poin-poin yang dapat ditingkatkan dibandingkan apa yang ada dalam kompetisi.
Harus selalu diingat bahwa jaringan sosial (social network) yang berbeda hadir dengan tujuan yang berbeda pula. Anda harus memilih platform yang paling relevan dengan keperluan kampanye Anda. Misalnya saja, platform Instagram lebih banyak digunakan oleh generasi Millenial ketimbang mereka yang sudah cukup berumur. Hal-hal seperti itulah yang harus menjadi pertimbangan untuk menyasar pasar dengan tepat.
Pahamilah dengan akurat tentang di platform mana pelanggan potensial Anda biasa menghabiskan waktunya. Lalu kombinasikan itu dengan mengobservasi tentang kampanye terbaru di industri terkait untuk menangkap tren yang sedang berlangsung dan akhirnya bisa dimanfaatkan oleh bisnis Anda.
Ketika anda sudah memutuskan kampanye seperti apa plus platform media sosial yang menjadi arenanya, maka berikutnya Anda perlu mengalokasikan dana dan juga sumber daya (resources). Anda harus memasukkan berbagai komponen, mulai dari yang paling signifikan, strategis, hingga yang terkecil dan remeh sekalipun. Misalnya saja: biaya iklan di platform yang Anda pilih, pengadopsian aplikasi CRM (customer relationship management), pengambilan foto produk, endorser, dan lainnya.
Berbicara dari sisi finansial terutama ketika Anda berbicara dengan tim keuangan Anda mengenai proposal penganggaran, mengalokasikan dana kampanye media sosial seharusnya bukan hal yang asing bagi bisnis di era digital. Banyak statistik menunjukkan bahwa para pemimpin di bisnis global cenderung menaikkan anggaran media sosial mereka. Bahkan ada yang menuliskan angka itu mencapai 49% dari total pebisnis global.
Setelah Anda meneliti dan mematangkan ide, selesai dengan aktivitas penganggaran, maka selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah membangun tim Anda yang akan mengelola kampanye ini. Anda harus menginformasikan tugas dan peran yang jelas, lengkap dengan deskripsi pekerjaan dari mereka serinci mungkin untuk menghindari tanggung jawab yang saling tumpang-tindih antar tim. Sebagai tambahan, akan menjadi lebih baik jika Anda telah menginformasikannya jauh-jauh hari untuk menghindari kebingungan bagi tim yang akan Anda bangun.
Pada tingkat yang paling minimum, Anda perlu menugaskan tim untuk berkecimpung dalam hal penyampaian pesan (messaging), desain, dan promosi. Jika tim media sosial Anda akan berpromosi lewat berbagai saluran ataupun departemen, pastikan Anda memilih anggota tim yang tepat dari departemen terkait.
Poin terakhir dari fase perencanaan ini adalah menciptakan ukuran atau metrik yang akan digunakan untuk mengukur performa keberhasilan dari kampanye Anda, ROI (Return on Investment). Maka Anda harus memulainya dengan menetapkan ‘tujuan’ dari kampanye Anda, yang merupakan komponen selanjutnya yang akan kita bahas.
2. Tujuan yang Ditetapkan dengan Jelas
Sebelum memulai kampanye pemasaran, Anda perlu menetapkan tujuan Anda dengan sangat jelas. Memutuskan apa yang ingin diraih akan membuat rencana Anda bisa diukur dan dianalisis hasilnya. Sehingga rencana Anda bukanlah sesuatu yang abstrak atau hanya visi kosong semata, melainkan sesuatu yang memang bisa dilihat secara objektif efektifitas dan perkembangannya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipertimbangkan ketika memformulasikan tujuan dari kampanye Anda:
• Ciptakan Kesadaran akan Brand (Brand Awareness). Jika bisnis Anda merupakan bisnis yang relatif baru, pemain baru di media sosial, atau Anda ingin membedakan diri dari bisnis lain di area yang sama, maka sebagian dari fokus kampanye media sosial Anda haruslah diarahkan pada brand awareness. Alasannya sederhana saja, jika pelanggan potensial Anda tidak sadar tentang keberadaan brand Anda, maka kampanye Anda tidak akan menjadi efektif.
Terkait dengan pentingnya brand awareness, maka Anda harus mampu memanfaatkan aspek berbagi (sharing) yang tentunya dapat meningkatkan brand awareness serta pengaruhnya dalam dunia online. Orang-orang akan me-repost ataupun me-retweet yang membuat produk ataupun brand Anda menjadi viral di dunia online. Metrik yang digunakan untuk mengukurnya pun cukup mudah dan akurat, seperti angka dari like, follower, mention, retweet, hashtag, jumlah download terhadap aplikasi Anda yang berasa dari media sosial, dan semacamnya.
• Tingkatkan Website Traffic. Tentunya merupakan hal lumrah bagi semua orang untuk menginginkan lebih banyak kunjungan ke website ataupun blog Itu adalah sifat alamiah dari kampanye pemasaran. Namun di samping itu, ini juga terkait dengan keberadaaan sosial dari bisnis Anda. Semakin banyak pengunjung ke website Anda, maka semakin tinggi kemungkinan mereka membagikan konten website lewat media sosial, atau mem-follow akun bisnis Anda.
Untuk meningkatkan traffic, Anda bisa mengarahkan pengunjung ke halaman utama (landing page), dan di sana Anda sudah disiapkan berbagai fitur, tampilan, atau penawaran menarik yang pada akhirnya membuat mereka mau membagikan pengalaman tersebut pada kolega mereka. Sebagai tambahan, gunakan berbagai aplikasi analytics seperti Google Analytics misalnya, untuk memonitor berbagai metrik mulai dari total kunjungan ke website Anda, kunjungan yang berasal dari tautan media sosial, dan lainnya.
• Kelola Loyalitas Pengunjung. Mencoba meningkatkan traffic adalah tujuan jangka pendek, selanjutnya Anda perlu berfokus pada waktu yang dihabiskan di halaman website Anda dan seberapa sering pengunjung yang sama mengunjungi website dalam jangka panjang.
Mengingat bahwa loyalitas pengunjung adalah objektif Anda, maka Anda harus memikirkan kampanye media sosial yang efektif untuk mendorong pengunjung mengunjungi website Anda beberapa kali dengan menciptakan berbagai informasi atau fitur menarik. Metrik yang bisa dipakai untuk mengukur ini adalah jumlah halaman yang dibuka setiap sesi (pages per session), rata-rata durasi per sesi, persentase dari sesi baru yang dibuka ketika mengakses website Anda, dan lainnya.
• Dorong Tingkat Konversi (Conversion Rate). Ketika bisnis Anda sudah dikenal dan mendapat banyak kunjungan, maka Anda sudah harus mulai berfokus pada mendorong tingkat konversi (conversion rate). Dari sekadar pengunjung menjadi pengguna atau pembeli aktual. Seperti diindikasikan dari kalimat sebelumnya, ini tidak hanya serta-merta berarti ‘membeli produk’ tetapi juga dapat berupa pendaftaran akun misalnya. Poin penting dari hal ini adalah memberikan ruang fokus tentang conversion rate di kampanye media sosial yang efektif yang Anda usung.
Untuk contoh praktisnya, Anda bisa menciptakan kampanye yang mewajibkan pengguna untuk mengisi formulir atau berlangganan newsletter untuk mendapatkan penawaran spesial. Dan jangan pernah lupa untuk melakukan monitoring, karena Anda perlu melihat dengan lebih seksama apakah konversi ini benar-benar merefleksikan hubungan jangka panjang dari bisnis Anda dengan pelanggan lewat kampanye yang dilakukan.
3. Promosi Lintas Saluran (Cross-Channel)
Kecuali Anda adalah brand raksasa dengan jutaan pelanggan yang loyal, kampanye media sosial Anda akan menjadi lebih efektif dengan menggunakan berbagai saluran. Karena bagaimanapun juga pada hakikatnya kampanye media sosial yang efektif adalah bagian dari kampanye pemasaran yang lebih besar. Sehingga posisi dari kampanye media sosial tidak terlepas dari dukungan oleh saluran pemasaran lainnya.
Tentunya dengan mengkombinasikan saluran lainnya maka kampanye media sosial Anda akan memiliki dampak lebih. Mereka yang aktif di media sosial akan kembali diingatkan tentang brand Anda oleh saluran pemasaran lainnya, sedangkan mereka yang tidak aktif di media sosial akan menangkap pesan kampanye Anda lewat saluran lainnya.
Bagi pelanggan yang telah cukup akrab dengan brand Anda, kemungkinan besar mereka akan sadar dengan kampanye Anda di media sosial. Dan tentunya semakin mereka terekspos terhadap kampanye Anda, maka kemungkinan mereka merespon kampanye Anda pun semakin besar, terlebih jika diingatkan kembali oleh saluran pemasaran lainnya.
Begitu juga saluran pemasaran lainnya dapat membantu meraih mereka yang tidak aktif di media sosial. Mau tidak mau mereka akan terpapar informasi dari saluran pemasaran lain seperti TV, radio, papan iklan, sehingga mereka tetap sadar dengan kampanye pemasaran Anda.
Pada dasarnya, memikat berbagai orang dalam berbagai kesempatan lewat banyak saluran pemasaran sekaligus akan meningkatkan probabilitas keberhasilan kampanye Anda. Hanya saja Anda perlu sedikit hati-hati dengan segmentasi dan juga timing. Anda tentunya tidak mau menciptakan perasaan tidak nyaman pada pelanggan jika mereka merasa ‘dibombardir’ dengan kampanye Anda pada saat yang bersamaan dengan berbagai media.
Anda hanya perlu mengingatkan mereka dengan cara yang tidak mengusik kenyamanan mereka, lewat berbagai media. Bagaimanapun juga jika Anda mengutilisasikan berbagai opsi saluran pemasaran yang ada, ini akan jauh lebih efektif ketimbang hanya menggunakan media sosial sebagai saluran kampanye.
4. Analisis yang Teliti
Ketika Anda sudah mengeksekusi kampanye pemasaran yang direncanakan, maka pertanyaan selanjutnya adalah: Bagaimana dengan performanya? Apakah inisiatif ini sukses mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Sekali lagi, metrik adalah hal yang sangat penting. Bukan hanya dalam perencanaan, tetapi juga dalam hal monitoring. Anda akan bisa merasakan betapa krusialnya peran metrik yang telah ditetapkan di awal tahap perencanaan, karena dapat dengan mudah menunjukkan perkembangan kampanye Anda sejak saat dimulai.
Seiring kampanye berjalan dan Anda sibuk dengan rutinitas, Anda perlu meluangkan waktu sesekali untuk melihat apakah ada perubahan dalam jumlah pengunjung yang login, mereka yang menjadi follower, jumlah download aplikasi, komentar, share, dan semacamnya.
Anda juga perlu menganalisis apakah pengunjung yang akhirnya terkonversi menjadi pembeli aktual mengkontribusikan angka penjualan yang lebih besar bagi Anda dibanding mereka yang Anda sentuh dengan media lainnya. Dengan itu Anda bisa mengatakan bahwa kampanye media sosial Anda telah berhasil, dan memiliki ROI yang tinggi. Namun tentunya Anda juga harus memikirkan beberapa aspek lain yang tidak serta-merta terkait dengan penjualan, karena beberapa faktor kualitatif pun perlu dipertimbangkan dalam bisnis untuk menciptakan kestabilan dalam jangka panjang (seperti brand awareness, kepuasan pelanggan, dan lainnya).
Perlu diingat, kampanye media sosial yang efektif bukanlah berakhir di sekadar angka follower Anda. Dengan menggunakan empat komponen yang telah kita diskusikan di atas, Anda bisa mengembangkan bisnis Anda menjamah pelanggan potensial yang lebih luas, memahami mereka dengan lebih baik, meningkatkan penjualan, dan mencapai keberhasilan bisnis dalam jangka panjang.
Diadaptasi dari Marketingland.com