Membangun sebuah ‘Pay-Per-Click (PPC)’ digital marketing tentunya membutuhkan sebuah perencanaan yang matang agar marketing tersebut bisa mendatangkan hasil yang diinginkan. Dalam hal ini banyak cara yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dimulai dari memilih ‘keywords’ yang tepat sasaran, hingga membuat desain iklan yang menarik. Namun semua itu tetap berujung kepada sebuah ‘Landing Page’.
Landing Page yang Anda gunakan dalam PPC merupakan sebuah kesempatan besar untuk bisa mengiklankan langsung produk Anda kepada target pasar Anda. Ketika seseorang telah berhasil masuk ke dalam sebuah Landing Page itu berarti Anda telah memiliki calon pelanggan atau calon pembeli. Nah, sekarang melalui Landing Page Anda bisa mempromosikan apa saja kepada mereka tanpa hambatan dan gangguan. Semua perhatian calon pembeli saat ini hanya tertuju pada apa yang Anda coba sampaikan.
Sebuah Landing Page bisa saja menjelma menjadi kontent yang ‘mengerikan’ atau ‘menakjubkan’. Konten yang mengerikan atau buruk dapat menurunkan tingkat konversi Landing Page Anda. Konten yang buruk ini malah hanya akan menghilangkan rasa kepercayaan calon pembeli yang tadinya sudah tertarik menjadi kecewa karena apa yang Anda tawarkan di Landing Page tidak sesuai dengan yang Anda katakan pada kolom iklan PPC.
Sedangkan sebuah Landing Page yang menakjubkan bisa menggandakan ketertarikan calon pembeli terhadap apa yang Anda tawarkan sehingga akan menggerakkan mereka untuk melakukan aksi lebih jauh lagi, seperti menjadi konsumen dari produk ada mungkin.
Tentu saja bagus atau tidak nya sebuah Landing Page tersebut akan mengarah pada tingkat konversi website Anda. Jika Anda memanfaatkan PPC sebagai media kampanye Anda, berikut 5 karakteristik yang “Harus” dimiliki oleh Landing Page Anda.
1. Great Headline
Hal pertama yang di lihat calon pembeli pada awal membuka Landing Page adalah ‘Headline’ jadi pastikan Anda menaruh perhatian lebih pada bagian Headline ini.
Great Headline atau headline yang bagus langsung dengan tepat dan ringkas menjelaskan penawaran dan kelebihan serta manfaat dari penawaran tersebut. Dan sebaliknya itu akan menjadi sebuah headline yang buruk jika Anda terlalu sibuk bermain dengan memberikan semua informasi umum tanpa penjelasan yang jelas mengenai apa yang Anda tawarkan dan bagaimana penawaran tersebut akan bermanfaat.
Great Headline, itu harus mencakup tiga hal berikut.
- Harus menjelaskan apa yang Anda tawarkan
- Harus menjelaskan apa kegunaan dari yang Anda tawarkan tersebut
- Harus menjelaskan mengapa penawaran Anda ini sangat berharga.
Sebagai contoh Anda ingin menawarkan sebuah product vacum cleaner yang bisa membersihkan lebih cepat dari pada vacum cleaner lainnya yang telah beredar di pasaran. Nah Anda bisa membuat headline seperti :
“vacum cleaner super cepat, membersihkan rumah anda 2 kali lebih cepat, memberikan lebih banyak waktu luang untuk menikmati kehidupan Anda”
Anda bisa lihat bahwa headline singkat tersebut mencakup 3 point utama yang di paparkan sebelumnya.
- apa yang Anda tawarkan = Vacum cleaner super cepat
- apa kegunaan dari yang Anda tawarkan tersebut = membersihkan rumah 2 kali lebih cepat
- mengapa penawaran Anda ini sangat berharga = memberikan lebih banyak waktu luang untuk menikmati kehidupan Anda
Untuk memastikan headline Anda bisa mencapai sasaran dan tidak terlalu kompleks, cobalah untuk membuat headline se pendek mungkin. Pertama buat sebuah headline yang terpikirkan oleh Anda kemudian koreksi lagi berkali-kali dengan cara membuang kata yang tidak perlu hingga Anda mendapatkan sebuah Headline yang luar biasa, pendek namun tepat sasaran.
2. Formulir Sederhana dan Intuitif
Terkadang sebuah Landing Page hanya berisikan formulir tentang transaksi atau data diri lainnya. Jika Landing Page Anda termasuk ke dalam jenis ini maka usahakanlah untuk merancang sebuah form yang sangat sederhana dan tidak membingungkan calon pelanggan.
Jangan membuat calon pelanggan Anda menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengisi formulir tersebut. Karena seberapapun tingkat ketertarikan pelanggan Anda, ketika mereka menemukan formulir yang tidak sederhana dan membingungkan maka akan membuat mereka mengurungkan niat untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Berikut beberapa teknik sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menciptakan sebuah formulir yang dapat mendatangkan konversi.
- Hapus semua kolom yang 100% tidak diperlukan apalagi jika itu sulit untuk di isi
- Hapus Ambiguitas. Jika Anda membutuhkan data diri yang membutuhkan format tertentu maka itu akan membingungkan pelanggan. Jika kolom data itu 100% diperlukan maka Anda bisa memberikan contoh pengisian pada kolom tersebut. Seperti pengisian tanggal Lahir atau nomor HP misalnya.
- Jika Anda membutuhkan banyak informasi dari pengguna (misalnya, untuk penawaran asuransi atau kartu kredit) maka Akan lebih baik untuk mengelompokkan kolom data yang harus di isi tersebut. Jika awalnya berbentuk panjang maka bagilah menjadi beberapa halaman dan sisipkan ‘progress bar’ sehingga pengguna sadar mereka sedang berada pada proses yang mana.
Formulir merupakan salah satu yang memberikan pengaruh terhadap tingkat konversi oleh karena itu Anda tidak perlu setengah-setengah dalam mengatur form ini dan usahakan hanya meminta data yang benar-benar 100% di perlukan.
3. Sisipkan Gambar
Anda pasti setuju bahwa kebanyakan orang lebih senang membaca tulisan yang memiliki gambar daripada hanya berupa teks belaka. Selain untuk meningkatkan daya tarik gambar juga bisa dijadikan sebagai media untuk memperjelas bentuk dari benda atau barang yang Anda tawarkan. Seperti kata pepatah ‘satu Visualisasi atau gambar lebih baik dari seribu kata-kata’
Beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan media gambar adalah sebagai berikut.
- Jika tawaran Anda di targetkan untuk orang-orang tertentu (misalnya, pensiunan atau remaja) maka gunakan gambar yang sesuai dengan selera target tersebut.
- Jika Anda ingin menjelaskan titik tertentu pada gambar maka berikan tanda panah yang mengarah langsung pada titik tersebut.
- Jika Anda ingin membuat konten testimonial maka sisipkan lah gambar mengenai orang-orang yang memberikan testimonial tersebut beserta foto profil diri mereka, agar pelanggan Anda lebih percaya.
Gambar akan membuat Landing Page Anda menjadi lebih hidup daripada hanya menggunakan teks secara keseluruhan karena dengan cepat akan meningkatkan taraf kebosanan para pelanggan yang mengakibatkan turunnya tingkat konversi.
4. Proposisi keunggulan
Orang membuka Landing page untuk menemukan lebih banyak alasan mengapa tawaran Anda patut dipertimbangkan oleh karena itu jangan lupa untuk menjelaskan dengan rinci kelebihan atau keunggulan dari yang Anda tawarkan tersebut. Hal ini dikenal dengan istilah proposisi.
Dalam hal ini Anda bisa menjelaskan berbagai hal seperti.
- Daftar manfaat utama dari penawaran Anda
- Jelaskan mengapa hal itu berguna
- Daftar manfaat sekunder dari fitur penting.
- Komunikasikan dengan jelas tapi tidak membohongi pelanggan.
Anda juga dapat menambah nilai proposisi Anda dengan menawarkan hal-hal yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda. Anda juga bisa menawarkan hal-hal yang dapat mengatasi kecemasan pelanggan seperti pemberian percobaan gratis atau jaminan uang kembali.
5. Periksa kompatibilitas dan beban kecepatan Anda
Ini merupakan point terakhir namun memiliki pengaruh yang sangat besar. Karena seberapa baguspun isi kontent dari Landing Page Anda tidak akan ada gunanya jika semua calon pelanggan Anda tidak bisa menikmatinya dengan leluasa.
Beban kecepatan merupakan salah satu faktor yang sering dilupakan dalam pengoptimasian halaman. Beberapa survei membuktikan 40% pengguna langsung menutup halaman jika halaman tersebut membutuhkan waktu lebih dari 3 detik untuk memuat atau membukanya.
Sebelum Anda mulai mengirimkan lalu lintas ke Landing Page Anda, tidak ada salahnya Anda mencoba menggunakan ‘Google’s Page Speed Tools’ untuk menganalisis kinerjanya page Anda tersebut. Kemudian identifikasi titik-titik lemah (mungkin saja, file gambar yang besar atau source kode yang kurang optimal) perbaiki hal-hal tersebut sebelum Anda memulai kampanye.
Nah, itulah 5 Point pentung yang harus dimiliki oleh Landing Page Anda, apakah Anda sudah yakin Landing Page Anda telah memiliki ke lima point tersebut? Coba Anda cek kembali.
Diadaptasi dari digitalmarketinginstitute.com